Dipanggil Wawancara Kerja? Ketahui Dulu Jenis-Jenis Wawancaranya!

WEWAW Indonesia
6 min readJul 15, 2021

--

Mengutip dari laman Glints.com, saat wawancara berlangsung beberapa hal yang dilihat oleh HR menurut Agatha Esther, Talent Acquisition Manager di Insignia Ventures Partners, antara lain, interaksi dengan rekruter saat mengatur jadwaL wawancara, kesiapan kandidat, dan cara menjawab pertanyaan. Selain itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Zenefit, perusahaan software asal Amerika terhadap 200 perusahaan di Amerika, beberapa tips yang diberikan oleh HR agar wawancara online berjalan sukses di antaranya, perhatikan pemilihan pakaian, mencoba hal-hal teknis sebelum wawancara dimulai, kurangi unsur pengganggu saat wawancara, menjaga sikap dan lainnya.

Beberapa hal di atas sangat penting untuk diperhatikan saat menghadapi wawancara online maupun offline. Tahap wawancara menjadi salah satu momen penting dari proses rekrutmen. Di tahap ini perekrut akan menggali lebih dalam tentang dirimu dan memastikan apakah kamu kandidat yang tepat bagi perusahaan.

Jauh sebelum memikirkan bagaimana strategi yang ampuh untuk membuat pewawancara terpukau dengan jawabanmu, ada baiknya kamu perlu mencari tahu terlebih dahulu mengenai jenis-jenis wawancara yang biasa dilakukan oleh perusahaan. Tujuannya agar ketika tahap wawancara berlangsung kamu tidak merasa kaget dan bingung lagi dengan instruksi atau pertanyaan yang diajukan. Kali ini WEWAW akan menjelaskan 6 jenis wawancara serta tips yang harus dilakukan agar WAWgirls dapat tampil maksimal saat wawancara. Simak artikel berikut ini, yuk!

1. Wawancara standar

Wawancara standar merupakan jenis wawancara paling umum dilakukan oleh HR (Human Resources). Pada tahap ini kamu akan berhadapan dengan pewawancara yang bekerja di perusahaan tempat kamu melamar. Beberapa pertanyaan umum yang biasa ditanyakan pada jenis wawancara ini, seperti:

  • Bisa ceritakan tentang dirimu?
  • Mengapa kamu melamar ke perusahaan ini?
  • Apa yang bisa kamu kontribusikan untuk perusahaan?

Saat menjawab ketiga pertanyaan ini, kamu tidak perlu menceritakan data dirimu secara detail. Fokuslah untuk menceritakan posisimu di masa sekarang dengan membagikan satu atau dua pencapaian konkret dan relevan dengan skill yang dibutuhkan perusahaan.

Kemudian jelaskan juga bagaimana keterampilan yang kamu peroleh itu akan berdampak positif pada peran tersebut. Tunjukkan bahwa kamu ketertarikan akan posisi yang hendak kamu lamar dengan alasan yang kuat. Terakhir, libatkan perusahaan tempatmu melamar dalam cerita tentang rencana masa depanmu.

Sejak pandemi COVID-19 melanda, proses wawancara yang semulanya dilakukan secara offline, kita diganti ke wawancara online. Saat wawancara berlangsung, pastikan kamu memiliki paket internet dan jaringan yang stabil. Bila wawancara melalui telepon, atur intonasi suaramu yang menunjukkan antusiasme dan pelafalan kata demi kata dengan jelas. Usahakan juga untuk selalu tersenyum! Ini bisa membantumu menghasilkan nada dan level suara yang terdengar positif.

Bila wawancara melalui panggilan video, pastikan pakaianmu sesuai dengan dresscode dan lokasi saat menerima panggilan bebas dari gangguan dari segi visual maupun audio. Tatap layar perangkatmu dengan ramah dan optimis. Kemudian pastikan juga kameramu sudah menyala meskipun pewawancara mematikan kamera miliknya.

2. Wawancara perilaku

Wawancara perilaku berfokus untuk melihat perilaku kamu di masa lalu dan mengamati potensi tindakanmu di masa depan berdasarkan pada situasi atau masalah yang sama. Tentunya perilaku seseorang dapat mempengaruhi kinerjanya di perusahaan. Beberapa pertanyaan yang diajukan seperti:

  • Apa kegagalan terbesarmu?
  • Apa keberhasilan terbesarmu?
  • Apa yang akan kamu lakukan ketika sedang tidak berkuliah?
Sumber: kforce.com

Gunakan teknik situation-task-action-result (STAR) untuk menjawab pertanyaan semacam ini. Caranya, ungkapkan situasi yang kamu hadapi (situation), ceritakan tanggung jawabmu (task), jelaskan bagaimana caramu menjalankannya (action), dan apa hasil yang kamu dapatkan di akhir (result).

3. Wawancara presentasi

Pada tahap ini, kamu akan disodorkan dengan sebuah kasus terkait perusahaan, kemudian kamu diminta untuk memaparkan solusi dari masalah yang ada dalam waktu yang singkat. Di sini kemampuan berpikir kritis, analisis, serta mengambil keputusan, dan manajemen waktumu akan diuji. Umumnya waktu yang diberikan selama 30 menit, maka kamu bisa membaginya dengan 15 menit persiapan dan 15 menit pemarapan.

Gunakan 15 menit pertama untuk menganalisa permasalahan, membuat solusi, dan membuat poin-poin penting yang akan kamu sampaikan. Selanjutnya maksimalkan 15 menit terakhir untuk presentasi secara tenang, fokus, dan pastikan solusi potensial yang kamu buat realistis untuk dijalankan. Jika wawancara dilakukan secara online, tentunya kamu sangat dimudahkan karena kamu bisa menyiapkan catatan di window terpisah agar menjadi panduan yang memudahkan saat presentasi.

4. Wawancara Situasional

Jika wawancara perilaku memprediksi tindakan di masa depan dengan melihat masa lalu, wawancara situasional hanya berfokus memprediksi kinerjamu di masa depan. Pada tahap ini pewawancara akan memberikan contoh permasalahan dan bertanya bagaimana tindakanmu ketika menangani masalah tersebut. Contoh pertanyaanya….

“Atasan Anda sedang di luar kota karena tugas perusahaan selama empat hari kerja. Saat berada di luar kantor tersebut, dia menugaskan Anda menulis sebuah laporan untuk seorang klien, dan dia meminta draft laporan itu selesai dalam dua hari.

Pada tenggat hari yang ditentukan, setelah mengerjakan draf tersebut, Anda berpikir semuanya sudah lengkap. Namun, ketika Anda mengecek email terbaru dari atasan Anda, ada beberapa pertanyaan yang jawabannya akan sulit dimasukkan dalam draf laporan tersebut. Apa yang akan Anda lakukan?”

Tips dalam menjawab pertanyaan wawancara situasional ini kamu harus memberikan jawaban yang jujur dan spesifik, kemudian pahami masalah secara mendalam, berikan solusi dan tindakan apa saja yang kamu lakukan Jika pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan skill yang kamu miliki, serta tunjukkan bahwa kamu mampu menyelesaikan masalah tersebut.

5. Wawancara panel

Pada wawancara jenis ini, kamu akan berhadapan dengan lebih dari satu pewawancara. Mereka bisa berasal dari divisi yang berbeda dan memiliki peranan serta topik pertanyaan yang berbeda. Jenis pertanyaan yang akan dilontarkan pun tidak dapat diprediksi dan bersifat acak.

Kunci dari wawancara panel ini, kamu harus tunjukkan kepercayaan diri dan tak perlu grogi! Lakukan latihan tanya dan jawab di depan kaca sebelum wawancara. Pastikan jam tidurmu cukup 1 hari sebelumnya agar tetap segar. Ketika sesi wawancara langsung, meski satu orang yang bertanya kepadamu, saat menjawabnya pastikan bahwa ada intensitas mata yang menyeluruh dengan pewawancara yang lainnya. Tak lupa, gunakan ragam teknik dari jenis wawancara lainnya untuk menguasai jenis wawancara yang satu ini.

6. Wawancara sembari ‘makan’

Sedikit berbeda dari segi lokasi dan suasana, wawancara makan sembari makan termasuk kategori wawancara informal. Biasanya wawancara ini dilakukan sebagai wawancara sesi kedua, yang mana pewawancara akan mengundangmu untuk makan berdua atau bersama dengan pewawancara lainnya.

Meskipun terkesan santai, kamu juga tetap memposisikan diri selayaknya seorang kandidat perusahaan yang dapat menjaga etika. Hal lain yang menjadi pertanyaan ialalah masalah menu. Meski kamu ditraktir untuk makan, hindari memesan makanan yang mahal dan sulit untuk dikonsumsi. Misalnya, kepiting, makanan pedas, penuh dengan tulang, dan lainnya. Tentu kamu tak ingin perekrut gagal fokus karena melihat kamu yang sibuk sendiri dengan makanan apalagi mempengaruhi penampilanmu.

Dengan mengetahui jenis-jenis wawancara kerja di atas, dapat membantu kamu untuk lebih siap menghadapi sesi wawancara dengan menyusun strategi tertentu berdasarkan jenis wawancara yang akan kamu hadiri. Persiapkan dirimu dengan maksimal karena wawancara merupakan tahapan penting penentu kariermu. Selain itu, tidak perlu sungkan bertanya kepada orang-orang yang sudah pernah melalui tahapan wawancara tersebut di perusahaan yang kamu tuju.

Jika kamu ingin tampil lebih maksimal, kamu bisa cari tahu di artikel WEWAW sebelumnya tentang 4 cara jitu tampil memukau saat wawancara kerja. Selengkapnya di sini. Siap tampil memukau saat wawancara?

--

--

WEWAW Indonesia
WEWAW Indonesia

Written by WEWAW Indonesia

Women Empower Women At Work, a social community who helps Indonesia’s young women to pursue career & business ambitions.

No responses yet