Kamu Sibuk atau Produktif? Pahami Dulu Perbedaannya
Pandemi Covid-19 masih membatasi gerak dan aktivitas manusia. Sebagian pekerjaan masih dilakukan dari rumah dan sebagiannya lagi sudah kembali ke kantor. Mengutip dari laman Katadata.co.id, berdasarkan survei yang dilakukan di 27 negara, 42% karyawan memilih ingin bekerja di kantor saat pandemi. Alasan karyawan memilih bekerja di kantor karena merasa lebih produktif dan aman. Di rumah, meskipun sehari-harinya terlihat sibuk berhadapan dengan laptop ternyata tidak benar-benar membuat sebagian orang merasa produktif.
Bagi sebagian orang, kata produktif sering dikaitkan dengan orang yang memiliki aktivitas dan pekerjaan yang padat setiap harinya. Sekilas arti produktif dengan sibuk terlihat sama. Namun, keduanya adalah hal yang jelas berbeda. Produktif menurut KBBI adalah bersifat atau mampu menghasilkan dalam jumlah yang besar yang mengarah kepada suatu hasil. Sedangkan sibuk berarti banyak yang dikerjakan dan mengarah kepada suatu proses.
Tidak sulit untuk mengetahui apakah saat ini kamu sekadar sibuk atau produktif. Beberapa hal diantaranya bisa terlihat pada:
1. Penentuan prioritas
Seseorang yang sibuk bekerja cenderung akan memiliki banyak prioritas karena ingin terlihat sibuk. Bagi orang produktif, sedikit prioritas bukanlah masalah karena yang terpenting ia sadar dengan penuh apa yang harus ia kerjakan.
2. Pengaturan jadwal
Bagi mereka yang sibuk bekerja, ia hanya akan berfokus pada pekerjaannya tanpa mengetahui kapan harus bekerja dan kapan harus istirahat. Mereka yang produktif akan mengatur segala aktivitasnya secara jelas dan efektif.
3. Pembagian fokus dan memusatkan perhatian
Seseorang yang produktif akan mengoptimalkan kuantitas dan kualitasnya dalam bekerja sehingga ia akan fokus untuk mengerjakan tugasnya. Sedangkan sibuk bekerja memungkinkan seseorang untuk banyak melakukan pekerjaan dalam satu waktu.
Tiga hal yang menjadi perbedaan antara produktif dengan sibuk bekerja pada dasarnya dikembalikan bagaimana kamu menetapkan tujuan yang jelas setiap memulai sesuatu. Kamu harus sadar dan bijak dalam setiap pengambilan keputusan dalam bekerja.
Produktif juga berkaitan erat dengan produktivitas. Menurut Charles Duhigg, penulis buku Smarter Faster Better, produktivitas dalam konteks kehidupan sehari-hari diartikan sebagai cara seseorang membuat pilihan dan cara tertentu yang menggerakkannya dari sekadar sibuk menjadi benar-benar produktif. Dalam bekerja tentunya kita dituntut untuk bisa produktif agar pekerjaan tersebut bisa diselesaikan secara efektif dan efisien.
Kali ini WEWAW juga ingin memberikan 5 tips yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Yuk, simak selengkapnya!
1. Menentukan prioritas
Banyaknya pekerjaan tidak jarang membuat kita bingung untuk memulainya dari mana. Untuk itu penting sekali menentukan prioritas agar ketika mengerjakan kita menyadari mana yang penting untuk dikerjakan di awal dan mana yang bisa dikerjakan setelahnya. Salah satu matriks yang bisa WAWgirls gunakan dalam menentukan prioritas ialah Matriks Eisenhower. Nama Matriks ini diambil dari nama penciptanya. Dia adalah Dwight D. Eisenhower, Presiden Amerika Serikat ke-34. Dwight menggunakan matriks ini untuk menyusun jadwal kerja setiap harinya.
Matriks ini sangat mudah untuk digunakan. Terdapat 4 kuadran, kuadran pertama dinamakan ‘do first’, kamu perlu menulis mana pekerjaan yang sangat penting untuk dilakukan hari ini dan paling lambat dilakukan esok hari. Kuadran kedua bernama ‘schedule’, ini merupakan pekerjaan yang penting namun tidak harus dikerjakan dalam waktu yang cepat. Kuadran ketiga ‘delegate’, adalah pekerjaan yang tidak begitu penting dan bisa dikerjakan nanti. Terakhir ialah ‘don’t do’, pekerjaan yang tidak penting dan tidak boleh kamu lakukan ketika sedang mengerjakan tugas.
2. Membuat to-do-list
Setelah menentukan prioritas, selanjutnya kamu membuat to-do-list dari hasil ‘do first’ yang sudah kamu buat. Misalnya, ‘do first’ kamu membuat video presentasi. Susunlah aktivitas apa yang harus kamu lakukan dari sebelum hingga sesudah video presentasi dibuat, lengkap dengan waktunya. Misalnya, di pagi hari kamu harus mencari ide video di Youtube, menyiapkan bahan presentasi dan menulis dialog. Siangnya kamu merekam video, mengedit video dan seterusnya. Dengan membuat to-do-list akan lebih memudahkan kamu dalam menyelesaikan tugas karena sudah tau apa yang harus dilakukan.
3. Buat suasana kerja yang nyaman
Bagi sebagian orang bekerja di atas kasur membuatnya merasa lebih nyaman. Namun tidak jarang, bekerja di atas kasur akan berujung pada rebahan berkepanjangan. Tentu saja hal ini dapat mengurangi produktivitas karena pekerjaan kamu tertunda. Suasana kerja yang nyaman adalah suasana kerja yang membuat kamu tenang, senang dan aman dalam melakukan pekerjaan. Jika memungkinkan, kamu bisa menyiapkan ruang kerja khusus di rumah atau di kamarmu, sehingga setiap kamu berada di ruangan tersebut kamu sadar bahwa kamu harus bekerja dan tidak boleh melakukan hal yang lain. Maka dari itu, cari dan buatlah suasana kerja yang nyaman sehingga membantu kamu untuk lebih fokus dalam bekerja.
4. Mengurangi Multitasking
Bagi sebagian orang mengerjakan banyak pekerjaan dalam satu waktu dianggap keren karena dapat menghemat waktu dan bisa menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Menurut Earl K. Miller, seorang profesor neuroscience di MIT, multitasking adalah hal yang mustahil dilakukan manusia. Karena pada dasarnya yang kita lakukan adalah beralih fokus kepada pekerjaan lain dalam beberapa waktu.
Misalnya, ketika kamu mendengarkan dosen berbicara sambil membalas pesan di handphone. Perhatian kamu tentunya akan terbagi dua. Selagi kamu membalas pesan, pasti akan ada perkataan dari dosen yang kamu lewatkan. WAWgirls, ternyata multitasking juga berdampak buruk terhadap kesehatan. Diantaranya dapat memicu stress, meningkatkan tekanan darah, mengganggu daya ingat, menurunkan kreativitas, jika multitasking dilakukan saat kamu sedang berkendara ini akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan (sumber: alodokter.com)
5. Istirahat sejenak
Sepadat apapun aktivitas yang kamu lakukan, jangan lupa untuk istirahat. Bekerja terus-terusan tidak hanya membuat lelah di badan, namun juga di pikiran. Istirahat dengan menyisihkan beberapa menit dapat membantu agar pikiran kita menjadi lebih segar. Kamu bisa melakukan aktivitas sederhana seperti melakukan gerakan peregangan otot, menyeduh teh, atau keluar dari ruangan tempat kamu bekerja untuk sekadar menghirup udara segar.
Setelah kurang lebih 100 menit bekerja, selanjutnya kamu memerlukan istirahat yang lebih panjang sekitar 25–30 menit. Tapi ingat, setelah itu kerjaanmu harus kembali diselesaikan ya, WAWgirls!
Menjadi orang yang sibuk ataupun produktif keduanya tidak perlu dijadikan masalah. Hal yang terpenting adalah kamu menyadari dengan apa yang kamu lakukan saat ini apakah sudah memberikan pergerakan atau belum. Ingat selalu, WAWgirls, proses dan pergerakan itu sama pentingnya!